Sesuatu Yang Hilang (Penyejuk Hati)

Aku hnya seorang hamba yg mencari SESUATU yang hilang, yang dulu pernah ku dapatkan, aku ingin merasakan SESUATU yg sudah hilang itu. Aku pikirkan, aku renungkan, aku bulatkan tekad ku bahwa aku harus mencari yg HILANG itu. Aku ini bagaikan orang gila yang tidak tau harus kemana, aku ini bagaikan kapas yg tertiup angin kesana kemari, aku ini bagaikan sampah yg terombang ambing di lautan, aku ini siapa? Bagaimana masa depan ku? Apa kelebihan ku?. Kasihan orang tuaku yg telah melahirkan, mendidik, memberi jalan untuk meraih cita2 ku, tapi aku sia2 kan semua apa yang telah orang tua beri padaku. Hanya karna aku MALAS. Memang benar malas itu biang penyakit, karna malas kita bodoh, karna malas kita sakit, karna malas cita2 yg seharusnya di raih kini tdk terlihat sedikitpun bayangannya. Saat ini aku dikejar kejar oleh kebodohan ku, aku harus tutupi semua kebodohan ku ini, sayang sekali hidupku di dunia ini yang sebentar hanya untuk menutupi kebodohan sendiri. Mungkin di dunia, aku lah orang yang terbodoh, aku lah orang yg termalas, akulah orang yg tdk tau di untung, akulah orang yg durhaka sama orang tua, akulah hambaMU yg selalu mengecewakanNYA. Untuk apa orang tua menyekolahkan ku hingga aku duduk di perguruan tinggi, dengan biaya yang bigitu mahal dari hasil keringat kepanasan, kalau toh anaknya tidak berfikir, kalau toh anaknya bermalas2an, kalau toh anaknya tidak bisa apa2. Inilah aku, orang yg tidak bermanfaat bagi orang lain, bahkan tidak bermanfaat bagi diriku sendiri. Tapi aku harus balikan semua fakta itu, aku harus rajin, aku harus pintar, aku harus membahagiakan orang tua, dengan apa? Dengan meraih sesuatu itu. Mungkin saat ini teman2ku, orang tuaku, menganggap aku pintar, tapi sebenarnya aku ini makhluk yg paling terbodoh di dunia. Karna aku masih mampu menutupi kebodohan ku ini. Tapi suatu saat orang menganggap ku pintar, memang karna aku ini pintar.

Kemana SESUATU yang hilang itu pergi? Kemana? Apakah harus menunggu aku down baru KAMU kembali? Apakah harus adzab yg memanggil baru KAMU mau kembali? Sungguh aku tidak ingin seperti itu. Akan ku cari SESUATU itu dengan maksimal, agar aku hidup seutuhnya, agar aku hidup bahagia, agar aku hidup sehidup hidupnya. Kenapa aku ini malas? Kenapa aku ini bodoh? Kenapa aku ini tidak percaya dg diri sendiri? Kenapa aku tertinggal dengan orang lain? Kenapa aku tidak bisa membahagiakan orang tua? Kenapa? Kenapaaa? Aku sadar, untuk menjawab semuat pertanyaan itu aku harus dapatkan yang HILANG itu, aku kecanduan saat merasakan yg HILANG itu, saat merasakan yg HILANG itu aku percaya bahwa ini adalah hidup ku, saat itu aku percaya aku bisa membahagiakan orang tuaku, meskipun aku masih bodoh. Tapi saat itu aku yakin itulah hidupku, aku yakin aku itu hidup, tetapi kini aku mati suri.

Akhirnya ku putuskan aku harus hidup di tempat yg terbaik, bersama orang2 terbaik, membicarakan hal2 yg terbaik, maka aku akan jadi orang yg terbaik dan kuraih sesuatu yang HILANG itu. Aku harus hijrah, meskipun ku harus tinggalkan keluargaku “orang tuaku”  yg menyayangiku,  semua ini demi kehidupan anak mu, demi masa depan anak mu, dan demi kebahagiaan mu, wahai orang tuaku. Aku harus terima apapun itu ketika aku pergi dari rumah, yg jelas aku membawa ridho orang tua. Mudah2an dg tekad yang kuat, akan terwujudnya perubahan di kehidupan ku, terbukanya otak yang bodoh, terlihatnya bayangan masa depan, dan jatuhnya air mata orang tua karna kebahagiaan yang di dapat. Tapi aku bertanya lagi, lantas dg perginya aku dari rumah SESUATU itu akan kembali? Apakah engkau akan kembali wahai yang HILANG? Aku berteriak apa engkau akan kembali Ya Allah? Apa ENGKAU akan kembali? Sungguh ku cucurkan air mata ini mengharapkan ENGKAU kembali ke hatiku, agar KAU terangi hati yang gelap ini. Aku mengemisngemis, aku menangis, aku berteriak, dihidupku yg hampa ini. Aku tunduk setunduk tunduknya dan sangat amat tertuduk, karna aku tidak berdaya jika engkau pergi Ya Allah swt.
ku tulis kata kata ini jam 2 pagi saat semua ruangan tertutupi kegelapan.