Carilah tempat terbaik, orang2 terbaik, dan bicarakan hal2 yg baik, insyallah qt akan jadi yang terbaik

Download Modul

Jumat, 17 Februari 2012

Ikhlas Dalam Niat, Hukum dan Keutamaannya (Bagian ke-2)


2. Keutamaan Niat yang Ikhlas
a. Ikhlas dalam niat sebanding dengan pahala hijrah
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا متفق عليه ومعناه لا هجرة من مكة لأنها صارت دار إسلام
dakwatuna.com - Aisyah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tiada hijrah (ke Madinah) setelah penaklukan kota Mekah.[1] Akan tetapi, (yang ada hanya) jihad dan niat.[2] Jika kamu diajak pergi berjihad, pergilah.” (Muttafaq ‘alaih)
Maksudnya hijrah dari mekah, karena Mekah telah menjadi negeri Islam.
Pelajaran dari Hadits:
  1. Jika suatu negara menjadi negara Islam, tidak ada keharusan berhijrah dari negara tersebut.
  2. Hijrah tetap wajib bagi seorang muslim yang tinggal di negara kafir yang tidak memberikan kesempatan baginya untuk melaksanakan ajaran Islam.
  3. Seorang muslim harus senantiasa mempunyai niat untuk berjihad, mempersiapkan jihad, dan memenuhi panggilan jihad ketika genderang jihad telah ditabuh.
b. Seorang mukmin mendapatkan pahala karena niatnya sekalipun tidak mengerjakan niatnya itu karena uzur
وَعَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ جَابِرٍ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزَاةٍ فَقَالَ إِنَّ بِالْمَدِينَةِ لَرِجَالًا مَا سِرْتُمْ مَسِيرًا وَلَا قَطَعْتُمْ وَادِيًا إِلَّا كَانُوا مَعَكُمْ حَبَسَهُمْ الْمَرَضُ وَ فِي رِوَايَةٍ إِلَّا شَرِكُوكُمْ فِي الْأَجْرِ
Abu Abdillah, Jabir bin Abdillah Al-Anshari RA berkata, “Kami bersama Nabi SAW dalam suatu peperangan (Perang Tabuk), lalu beliau bersabda, ‘Di Madinah ada sejumlah laki-laki, kalian tidak menempuh perjalanan atau melewati lembah, kecuali mereka bersama kalian. Mereka tertahan (di rumah) karena sakit.’
Di dalam riwayat lain disebutkan, ‘Mereka mendapatkan pahala sebagaimana kalian.’” (Muslim)
Sedangkan Imam Bukhari meriwayatkannya dari jalur Anas RA, “Saat kami pulang dari Perang Tabuk bersama Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Ada beberapa kaum di Madinah, kita tidak melewati lereng gunung atau lembah kecuali mereka selalu bersama kita. Mereka tertahan oleh uzur (sakit atau usia yang sudah tua).’”
Pelajaran dari Hadits:
Seorang muslim yang benar-benar bertekad ingin berjihad, namun tidak bisa pergi karena alasan syar’i, maka ia mendapatkan pahala jihad.
c. Ditetapkannya pahala karena niat bukan karena amal semata
وَعَنْ أبِي يَزِيْدَ مَعْنِ بْنِ يَزِيْدَ بْنِ الأَخْنَس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَهُوَ وَأبُوْهُ وَجَدُّهُ صَحَابِيُوْنَ قَالَ كَانَ أَبِي يَزِيدُ أَخْرَجَ دَنَانِيرَ يَتَصَدَّقُ بِهَا فَوَضَعَهَا عِنْدَ رَجُلٍ فِي الْمَسْجِدِ فَجِئْتُ فَأَخَذْتُهَا فَأَتَيْتُهُ بِهَا فَقَالَ وَاللَّهِ مَا إِيَّاكَ أَرَدْتُ فَخَاصَمْتُهُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَكَ مَا نَوَيْتَ يَا يَزِيدُ وَلَكَ مَا أَخَذْتَ يَا مَعْنُ رواه البخاري
Abu Yazid, Ma’n bin Yazid bin Al-Akhnas RA[3] berkata, “Ayahku mengeluarkan beberapa dinar untuk disedekahkan. Ia meletakkannya di dekat seorang laki-laki yang berada di masjid. Aku ambil dinar itu, lalu aku bawa pulang dan kutunjukkan kepada ayah. Ayah berkata, ‘Demi Allah, aku tidak bermaksud menyedekahkannya kepadamu.’[4] Aku (Ma’n) melaporkan hal itu kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda, ‘Kamu mendapatkan pahala sesuai yang kamu niatkan, wahai Yazid. Sedangkan kamu, wahai Ma’n, kamu mendapatkan yang kamu ambil.’” (Bukhari)
Pelajaran dari Hadits:
  1. Sedekah boleh diberikan kepada anak atau orang tua, sedangkan zakat, tidak boleh.
  2. Pemberian sedekah atau zakat boleh diwakilkan.
  3. Setiap amalan yang diniatkan untuk beribadah baginya pahala
وعن أبي إسحاق سعد بن أبي وقاص مالك بن أهيب بن عبد مناف بن زهرة بن كلاب بن مرة بن كعب بن لؤى القرشي الزهري رضي الله عنه أحد العشرة المشهود لهم بالجنة رضي الله عنهم قال جاءني رسول الله صلى الله عليه وسلم يَعُودُنِي عَامَ حَجَّةِ الْوَدَاعِ مِنْ وَجَعٍ اشْتَدَّ بِي فَقُلْتُ إِنِّي قَدْ بَلَغَ بِي مِنْ الْوَجَعِ مَا تَرَى وَأَنَا ذُو مَالٍ وَلَا يَرِثُنِي إِلَّا ابْنَةٌ لي أَفَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثَيْ مَالِي قَالَ لَا فَقُلْتُ بِالشَّطْرِ فَقَالَ لَا ثُمَّ قَالَ الثُّلُثُ وَالثُّلُثُ كَثِيرٌ أَوْ كَبِيرٌ إِنَّكَ إَنْ تَذَرَ وَرَثَتَكَ أَغْنِيَاءَ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَذَرَهُمْ عَالَةً يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ وَإِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ بِهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِي امْرَأَتِكَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أُخَلَّفُ بَعْدَ أَصْحَابِي قَالَ إِنَّكَ لَنْ تُخَلَّفَ فَتَعْمَلَ عَمَلًا صَالِحًا إِلَّا ازْدَدْتَ بِهِ دَرَجَةً وَرِفْعَةً ثُمَّ لَعَلَّكَ أَنْ تُخَلَّفَ حَتَّى يَنْتَفِعَ بِكَ أَقْوَامٌ وَيُضَرَّ بِكَ آخَرُونَ اللَّهُمَّ أَمْضِ لِأَصْحَابِي هِجْرَتَهُمْ وَلَا تَرُدَّهُمْ عَلَى أَعْقَابِهِمْ لَكِنْ الْبَائِسُ سَعْدُ بْنُ خَوْلَةَ يَرْثِي لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ مَاتَ بِمَكَّةَ متفق عليه

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))

Posting Komentar