Ciungwanara – Banyak orang mencari berbagai cara agar mampu
mendapatkan ketenangan hati. Karena ketidaktahuannya, tidak sedikit dari mereka
yang mencari jalan pintas untuk mendapatkan ketenangan hati tersebut. Pada
akhirnya mereka terjerumus kepada hal-hal yang bertentangan dengan nilai yang
diyakini oleh hati mereka sendiri. Tanpa disadari mereka hanya mendapatkan
kesenangan sesaat yang merugikan. Contoh yang dewasa ini kerap muncul di
sekitar kita seperti; minum obat terlarang (baca: narkotika), minum-minuman
keras, hiburan malam dsb.
Apakah
dengan melakukan hal-hal tadi hati akan tiba-tiba menjadi tenang? Tidak. Bahkan
yang akan muncul adalah kegelisahan tak berujung. Mengapa? Allah SWT telah
memberikan jawaban melalui firman-Nya. “Kemudian hatimu menjadi keras sesudah
itu, sehingga seperti batu, malahan lebih keras lagi. Sebab ada batu-batu yang memancar
sungai-sungai daripadanya, dan ada pula yang terbelah mengeluarkan air. Dan ada
pula yang meluncur jatuh, karena takutnya kepada Allah. Dan Allah tiada lengah
terhadap apa yang kamu lakukan”. (QS. Al-Baqarah [02]: 74).
Ali bin Abi
Thalib RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Tiada satu
hati pun kecuali memiliki awan, seperti awan menutupi bulan. Walaupun bulan
bercahaya, tetapi karena hatinya ditutupi oleh awan. Ia menjadi gelap. Ketika
awannya menyingkap, ia pun kembali bercahaya” (HR. Bukhari-Muslim). Jelas
bahwa setiap manusia mempunyai kemampuan menata hati sesuai dengan apa yang
diharapkannya. Hati akan menjadi bersih dan tenang jika dirinya mengizinkan
untuk itu. Dan sebaliknya, hati akan galau dan kotor jika internal dirinya pun
mengizinkan. Maka sebaik-baik manusia adalah yang mampu mengendalikan dan
menata hati, pikiran, sikap dan tindakan yang baik.
Tahukah
bahwa ketika kita ingin mendapatkan ketenangan hati, maka dekatilah Sang
Pemilik dan Pemelihara hati sejati. Allahu Rabbul Izzati. Bukan melakukan
sesuatu yang justru dapat menjauhkan diri kita dari-Nya. Seperti tertuang dalam
perintah suci dari-Nya yang berbunyi “Yaitu orang-orang yang beriman dan
hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Rad: 28).
Cara kita
untuk mendekatkan diri kepada-Nya bisa dengan melakukan beberapa hal; banyak
beristighfar astaghfirullah aladziim, bertaubat yang merupakan
realisasi dari introspeksi diri, berkumpul dengan orang-orang shalih,
mengikuti taklim, membaca buku-buku motivasi dan banyak lagi
hal-hal positif yang bisa kita lakukan dan bermanfaat daripada melakukan
kesenangan sesaat yang sebenarnya membawa kita pada jurang kenistaan serta
menjaga kelangsungan amal shalih.
Rasulullah
SAW bersabda “beramallah semaksimal mungkin yang kamu mampu. Karena Allah,
tidak akan bosan sebelum kamu bosan dan sesungguhnya amal yang paling dicintai
Allah adalah amal yang kontinu walaupun sedikit”. (HR. Bukhari)
Hilangkanlah
stigma yang berlaku di lingkungan kita bahwa hanya orang-orang kuperlah yang
tidak pernah mencicipi minuman keras, narkoba dan hiburan
malam. Ingat bahwa ayat di atas mengajak kita untuk mendapatkan ketenangan hati
yang hakiki. Yakni hati seorang hamba yang hanya terpaut pada pemilik hati
sesungguhnya. Maka setelah itu temukanlah diri kita hadir sebagai sosok yang
damai dan tenang. Insya Allah. Wallahualam bish shawab.
0 komentar:
Posting Komentar