Carilah tempat terbaik, orang2 terbaik, dan bicarakan hal2 yg baik, insyallah qt akan jadi yang terbaik

Download Modul

Minggu, 15 Januari 2012

ORANG-ORANG BUTA DAN GAJAH

Di seberang  Ghor ada  sebuah  kota. Semua penduduknya buta.
Seorang raja dengan pengikutnya lewat  dekat  kota  itu;  ia
membawa  tentara  dan  memasang tenda di gurun. Ia mempunyai
seekor gajah perkasa, yang dipergunakannya  untuk  berperang
dan menimbulkan ketakjuban rakyat.
 
Penduduk  kota  itu ingin sekali melihat gajah tersebut, dan
beberapa di  antara  orang-orang  buta  itupun  berlari-lari
bagaikan badut-badut tolol berusaha mendekatinya.
 
Karena  sama  sekali tidak mengetahui bentuk dan ujud gajah,
merekapun meraba-raba sekenanya, mencoba membayangkan  gajah
dengan menyentuh bagian tubuhnya.
 
Masing-masing berpikir telah mengetahui sesuatu, sebab telah
menyentuh bagian tubuh tertentu.
 
Ketika mereka kembali ke tengah-tengah kaumnya,  orang-orang
pun  berkerumun di sekeliling mereka. Orang-orang itu keliru
mencari tahu tentang kebenaran dari  rekan-rekannya  sendiri
yang sebenarnya telah tersesat.
 
Kerumunan  orang itu bertanya tentang bentuk dan ujud gajah:
dan mendengarkan segala yang diberitahukan kepada mereka.
 
Orang yang tangannya menyentuh telinga gajah ditanya tentang
bentuk  gajah. Jawabnya, "Gajah itu lebar, kasar, besar, dan
luas, seperti babut."
 
Dan orang yang meraba belalainya berkata, "Saya tahu keadaan
sebenarnya.  Gajah  itu bagai pipa lurus dan kosong, dahsyat
dan suka menghancurkan."
 
Orang yang menyentuh kakinya  berkata,  "Gajah  itu  perkasa
kokoh, bagaikan tiang."
 
Masing-masing  telah  meraba satu bagian saja. Masing-masing
telah keliru menangkapnya. Tidak ada pikiran yang mengetahui
segala:  pengetahuan  bukanlah  sahabat  Si  Buta.  Semuanya
membayangkan sesuatu, yang sama sekali keliru.
 
Makhluk tidak mengetahui perihal ketuhanan.  Tak  ada  Jalan
dalam  pengetahuan  ini  yang bisa ditempuh dengan kemampuan
biasa.
 
Catatan
 
Kisah ini terkenal  dalam  versi  Rumi  "Gajah  dalam  Rumah
Gelap," yang  dimuat dalam Matsnawi. Guru Rumi, hakim Sanai,
menyodorkan versi  ini  dalam  buku  pertama  yang  dianggap
klasik  di  kalangan Sufi, Taman Kebenaran yang Berpagar. Ia
meninggal tahun 1150.
 
Kedua kisah itu merupakan penyampaian  cara  pemikiran  yang
sama,   yang   menurut   tradisi,  telah  dipergunakan  oleh
guru-guru Sufi selama berabad-abad.
 
------------------------------------------------------------
K I S A H - K I S A H   S U F I
Kumpulan kisah nasehat para guru sufi
selama seribu tahun yang lampau
oleh Idries Shah (terjemahan: Sapardi Djoko Damono)
Penerbit: Pustaka Firdaus, 1984

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))

Posting Komentar